- Seiring berjalannya waktu, klub malam terus bermunculan dengan konsep yang menarik dan unik. Di masa-masa sebelumnya, beberapa nama klub tak terlupakan bagi para pecinta clubbing. Eksistensi mereka begitu kuat terdengar dan meskipun sudah tutup. Merekapun tetap diingat dan memiliki memori sendiri. Apa sajakah mereka?
Berada di area Taman Ria Senayan, klub yang berdiri sejak tahun 2001 dan mengalami beberapa kali renovasi ini terpaksa ditutup di awal tahun 2009. Di kawasan ini pula sempat berdiri klub semi resto seperti Manna House yang bergonta-ganti nama menjadi Lava Lounge hingga kemudian Public.
Kawasan perbelanjaan Dharmawangsa Square menjadi sangat berbeda memasuki malam hari berkat kehadiran klub ini. Dimeriahkan oleh fashion dance hingga fashion show yang memanjakan mata pengunjungnya. Tempat ini juga memiliki klub lainnya yang bernama Wonderbar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klub malam ini dulu sempat jadi tempat hangout para top model ibukota hingga para seleb. Bertempat di Hotel Crown Plaza, Gatot Subroto, jakarta, kini ia berganti nama menjadi Kama Sutra.
Terletak di Wisma Metropolitan, Jl. Jendral Sudirman, klub ini sempat hits karena berada di dalam gedung bertingkat yang mewah dan prestisius.
Awalnya berdiri di samping Sarinah Thamrin dan kemudian pindah di area belakang Hotel Nikko Jakarta. Klub ini menyajikan konsep interior yang unik dengan jenis sofa-sofa besar dan penuh privasi.
Klub malam berukuran super besar dan luas ini seringkali membuat orang tersesat di dalmnya. Seringkali difungsikan sebagai lokasi konser bagi beberapa artis internasional membuat namanya semakin melegenda di benak para clubbers.
Kafe yang juga klub malam ini sempat heboh saat pertama kali dibuka. Dengan para supermodel dunia yang khusus diterbangkan ke Jakarta, klub yang berada di Wisma BNI ini menjadi tolok ukur event fashion bergengsi di Jakarta beserta para tamu yang fashionable.
Memiliki nama yang sangat sensitif dengan unsur keagamaan, klub yang berdiri di kawasan Menteng ini terpaksa ditutup oleh pihak yang berwenang. Kini klub tersebut berubah menjadi Galeri seni Kunstkring setelah sebelumnya juga sempat ganti konsep menjadi resto mewah, Bistro Boulevard.
Tempat disko yang berasal dari singkatan kata Tanah Abang Timur ini terkenal di awal tahun '90an. Banyak sosialita di era tersebut pergi ke tempat ini untuk bersenang-senang dan berdansa meskipun lokasinya tidak terlalu prestisius.
Bisa dibilang klub yang berada di area Blok M ini adalah klub pertama untuk berdansa dan buka hingga dini hari. Awalnya populer karena arena bersepatu roda di tahun '80an, dan berkembang dari tahun ke tahun menjadi klub disko kawula muda.
dugem parah,,,asyik,,,,,,